KAYONG UTARA - Trunk Roads shaft-Seponti Gulf expected to remain damaged about 17 Km. Regent of the North Kayong H Hildi Hamid target roads that connect the two districts would be completed this year.
"We are targeting these roads (trunk-Seponti Gulf, ed) this year completed. There are about 17 kilometers which is still broken, "said Hamid H Hildi answer reporters when met at his office recently.
He said the road about 37 kilometers in length. And partly paved and smooth. Roads are still damaged from Trunk Bay District Seponti to Package II. "Road construction is done through self-management is also supported through the Special Allocation Fund (DAK)," he said.
Hildi H Hamid assess infrastructure is essential to drive economic impact in this area. To
that end, after successfully applying for free education and health
care, the number one in the State Philosopher began to focus on managing
the infrastructure. Including the development of agriculture and marine sectors.
"Infrastructure is important because without the infrastructure to support it will be difficult to increase economic growth. Most
of our people are farmers and fishermen, then in addition to that we
have to fix the infrastructure, agriculture and fishing are also well be
our focus, "he explained.
He said North Kayong budget year 2013 was more than Rp 500 billion. That is, from year to year has increased. With
the current budget conditions, Hildi H Hamid recognized is limited to
establishing the area officially established on June 26, 2007 this.
No wonder that Hildi H Hamid never stopped thinking to get help from the central government to take on North Kayong. "At the center of it is actually a lot of programs, but they are difficult to find areas where the right to be given. Hence,
we are always assured that the central government has a lot of support
that we receive from the central government, "he said.
"I never ask for money in central government, but that is the stuff that i begged me not contrived dizzy. Evidently,
in the past year we assisted three ports, namely Tanjung Sai is worth
Rp 98 billion and other Sukadana whose value is also not small, and all
the work was auctioned at the port of the central government, "he added.
(Lud)
Sukadana
– Ruas jalan poros Teluk Batang-Seponti diperkirakan masih rusak
sekitar 17 Km. Bupati Kayong Utara H Hildi Hamid menargetkan ruas jalan
yang menghubungkan dua kecamatan itu akan rampung pada tahun ini.
“Kita targetkan ruas jalan tersebut (Teluk Batang-Seponti, red) tahun
ini tuntas. Ada sekitar 17 kilometer yang masih rusak,” kata H Hildi
Hamid menjawab wartawan ketika ditemui di ruang kerjanya, belum lama
ini.
Dikatakannya, ruas jalan tersebut panjangnya sekitar 37 kilometer.
Dan sebagian sudah diaspal dan mulus. Kondisi jalan yang masih rusak
mulai dari Teluk Batang hingga Paket II Kecamatan Seponti. “Pembangunan
jalan tersebut dikerjakan melalui swakelola juga dibantu melalui Dana
Alokasi Khusus (DAK),” ujarnya.
H Hildi Hamid menilai infrastruktur sangat penting untuk menggerakkan
geliat ekonomi di daerah ini. Untuk itu, setelah sukses menerapkan
pendidikan dan kesehatan secara gratis, orang nomor satu di Negeri
Bertuah ini mulai fokus untuk menata infrastruktur. Termasuk pula
pembangunan di sektor pertanian dan kelautan.
“Infrastruktur penting karena tanpa infrastruktur yang menunjang maka
akan sulit untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Sebagian besar
masyarakat kita adalah petani dan nelayan, maka selain infrastruktur
yang harus kita benahi, sektor pertanian dan juga nelayan juga menjadi
fokus kita,” terangnya.
Dikatakannya, APBD Kayong Utara tahun 2013 sudah lebih dari Rp 500
miliar. Artinya, dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Dengan
kondisi APBD yang ada sekarang, diakui H Hildi Hamid masih sangat
terbatas untuk membangun daerah yang resmi terbentuk pada 26 Juni 2007
ini.
Tak heran kalau H Hildi Hamid tak pernah berhenti berpikir untuk
mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat untuk dibawa di Kayong Utara.
“Di pusat itu sebenarnya banyak program, namun mereka sulit mencari
daerah mana yang tepat untuk diberikan. Makanya, kita selalu meyakinkan
pemerintah pusat sehingga sudah banyak bantuan yang kita terima dari
pemerintah pusat,” katanya.
“Saya tidak pernah minta duit di pemerintah pusat, tetapi yang saya
pinta adalah barang agar saya tidak dibikin pusing. Terbukti, dalam satu
tahun terakhir kita dibantu tiga pelabuhan, yakni di Tanjung Sai yang
nilainya Rp 98 miliar dan lainnya di Sukadana yang nilainya juga tidak
kecil, dan semua pekerjaan pelabuhan itu dilelang di pemerintah pusat,”
timpalnya. (lud)